Kenaikan Kelas dan Motivasi Belajar
SMAN7LSM.SCH.ID,
LHOKSEUMAWE, Rapat kenaikan kelas kali ini digelar lebih awal, sebelum nilai di
ekspor ke E-Rapor harus jelas siapa siswa yang dipertimbangkan untuk tidak naik
kelas. Pembagian rapor lima hari ke depan sehingga ruang dan waktu yang cukup
bagi siswa untuk memperbaiki nilai atau remedial.
Rapat
juga membahas bagaimana mekanisme remedial, termasuk komunikasi dengan orang
tua. Banyak siswa tidak mau ikut remedial dengan berbagai alasan. Dalam hal ini
perlu melibatkan orang tua. Orang tua juga harus lebih bertanggung jawab
terhadap perilaku suswa yang enggan ikut remedial. Silahkan bapak ibu guru
jalin komunikasi yang intens dengan orang tua. Remedial tidak hanya saja bagi
siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tetapi bagi siswa
yang nilainya di atas KKM diberi kesempatan dalam rangka sukses SNMPTN dan
Sekolah kedinasan.
Mengapa
ya, semangat dan motivasi belajar anak berkurang bahkan hilang. Banyak faktor
yang mempengaruhinya. Saya berasumsi Faktor keluarga dan Lingkungan sekitar
sangat berpengaruh untuk motivasi belajar siswa. Siswa hanya berada di sekolah
hanya 5X60 Menit, sisanya dirumah dan dalam masyarakat. Lingkungan luar rumah
bahkan di dalam rumah tidak dapat dipungkiri bahwa informasi negatif yang
banyak diserso oleh anak, maka menjadi akumulasi sikap tidak kondusif terhadap
proses belajar mengajarnya.
Wahai
bapak ibu orang tua siswa, sejauh mana kepedulian kita terhadap anak, apakah
kita tahu siapa gurunya dan wali kelasnya. Pernah tidak kita periksa buku
catatannya, pernah tidak kita tanya berapa hasil ulangan kamu hari ini dan
bagaimana proses belajar mengajar di kelas hari ini. Ok, bapak ibu orang tua
siswa yang dimuliakan Allah, ada hal yang paling ringan yang perlu kita lakukan
di rumah buat anak kita. Sejauh mana pantauan kita terhadap sikap taqwa anak,
shalat magribnya di mana, shalat Isha dan Shubuhnya kapan. Bapak ibu langkah
awal pembinaan anak melalui aqidah akhlak, mohon maaf saya bukan menggurui
tetap saling mengingatkan. Semoga kita selamat dan terlindung dari dosa atas
kelalaian dalam mendidik anak.
Mohon
maaf banyak orang tua sudah memilih diam dalam mendidik anak, diam untuk
menyerukan kebaikan dengan alasan berulang kali disuruh tidak sesuai harapan,
membuat dada sesak karena perilaku anak. Akhirnya diam, yang perlu kita
renungkan diam bukan solusi dan saat itu juga Allah carat disana kita karena
berhenti menyerukan kebaikan pada keluarga. Teruslah bersuara sebagai reporter,
sesungguhnya hidayah ada pada Allah Subhana tua Ta'ala, kita berusaha dan terus
berusaha dan berdoa semoga ada perubahan sikap dan perilaku anak menjadi lebih
baik, dan harapan kita semua.
Dalam
kesempatan ini saya mengajak Bapak Ibu orang tua wali siswa lebih peduli anak
"Boh Hatee Kita" mereka adalah aset keluarga dan negara.
Demikian
sekelumit berbagi hari ini, semoga ada aksi nyata dalam melakukan perubahan.
SMA NEGERI 7 LHOKSEUMAWE, MENUJU SEKOLAH MERDEKA DAN DIGITAL
Post a Comment