Header Ads

EVALUASI DAN SOLUSI BDR SMA N 7 LHOKSEUMAWE


SMAN7LSM.SCH.ID, Lhokseumawe, 1 September 2020, Meskipun kondisi masih Pandemi Covid-19 rapat rutin sekolah tetap berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Jika semenjak 16 Maret sampai dengan Juni Rapat rutin dilaksanakan secara Virtual maka semenjak New Normal bisa dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. 


Rapat rutin kali ini dengan agenda Evaluasi BDR dan rencana program Pengembangan diri dan ekstrakurikuler  yang akan dilaksanakan jika kondisi normal. Rapat yang berlangsung pada tanggal 25 Agustus dengan agenda:

  1. Evaluasi BDR 13 Juli 2020 sampai dengan sekarang;

  2. Evaluasi BDR khusus Siswa Baru;

  3. Keikutsertaan dalam perlombaan siswa, kendala dan hambatan;

  4. Protokol Covid-19;

  5. Protokol Pendidikan;

  6. Program Bereh;

  7. Pembagian Ijazah;

  8. Raker (Renstra, Program kerja Jangka Panjang, Menengah, Pendek dan Tahunan, RKAS, Dokumen 1, Dokumen 2)

  9. Program pengembangan Diri dan Ekskul:

  1. KSN,Tanfidzul Quran, Korp Dai Muda, Disain Grafis, Sulam Kasab, Menjahit, KIR,Kriya, Silat, 

  2. Pramuka, PMR,Seni Tari, Rohis, Yursal, Volly, Atletik, PASKIBRA, 

   10.  QURBAN 1442 HIJRIAH

   11.  GERAKAN LITERASI MENULIS DI       WEB SEKOLAH.


BDR New Normal, Guru melaksanakan Daring  dari  sekolah untuk siswa di rumah. Dari berbagai masukan yang disampaikan oleh guru, ada kesamaan kendala yang dihadapi dilapangan. Rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti BDR 60%. Untuk kelas tertentu ada aktif hanya 20%, dan di kelas lain ada yang 80%. Ini fakta yang harus dicari akar permasalahan dan pemecahannya. 


Aplikasi yang digunakan dalam BDR masih dominan WhatsApp dibandingkan Microsoft. Ketika ada siswa yang tidak aktif dalam grup, guru mengadakan hom visit untuk memastikan alasan apa sehingga tidak aktif dalam kelas. Hasil yang diperoleh bahwa dukungan dan kepedulian orang tua yang kurang terhadap anak. Ada orang tua yang mengatakan saya kira tidak ada sekolah. Bukan persoalan sda tidaknya fasilitas android, karena siswa atau orang tua yang tidak memiliki Android hanya 5%. 


Faktor lainnya bisa jadi siswa jenuh dengan tugas yang diberikan guru setiap hari 3 sampai 4 pelajaran. Jika materi pelajaran diberikan via WA ya wajar jenuh karena satu arah pasif lagi. Sebagai bahan perbandingan kelas normal saja ketika guru berhalangan dan materi diganti dengan mencatat, bisa dihitung berapa banyak siswa yang mencatat. Itu disebabkan siswa kita masih sangat kurang dalam membaca dan menulis, walaupun membaca dan menulis merupakan kecerdasan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa,  sepertinya belum bisa menjadi bagian dari Proses Pembelajaran bagi sekelompok siswa.


Kesepakatan rapat untuk memberi solusi persoalan  di atas adalah:

  1. Sosialisasi kembali bahwa Pembelajaran dilakukan dengan BDR;

  2. Wali kelas dapat berperan aktif untuk mendorong siswa belajar, dan selalu jalin komunikasi dengan orang tua siswa;

  3. Wali kelas dapat membuat grup WA orang tua;

  4. Proses Pembelajaran menggunakan microsoft teams, atau aplikasi lain supaya guru dan siswa dapat bertatap muka secara online.


Untuk kelancaran BDR perhatian orang tua dan kepedulian stakeholder terhadap peserta didik sangat diharapkan. 

By: mukhtarilyas



Tidak ada komentar