Header Ads

Peserta Didik Harus Dilayani Dengan Sepenuh Hati


SMAN7LSM.SCH.ID, LHOKSEUMAWE, Hari pertama sekolah tanggal 19 Mei 2021, pasca Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H. Jumlah siswa yang hadir sekitar 40% dan, entah masih terbawa proses belajar mengajar di bulan Ramadhan atau yang jelas pandemi membuat berantakannya pendidikan, target kurikulum tidak tercapai akibat berlalu pembelajaran dan tatap muka shift. Kehadiran guru dan tendik juga tidak menggembirakan. 

Anak-anak setiap kelas melaksanakan pembersihan yang diarahkan oleh  wali kelas. Lingkungan sekolah yang Bersih Rapi Estetis dan Hijau (BEREH) dapat memberikan kenyamanan dalam PBM. Mari perilaku hidup kita berbudaya Bereh dan bersahaja. Semua warga sekolah SMAN 7 Lhokseumawe agar dapat menyamakan persepsi dalam gerakan Bereh di sekolah. Mari kita jadikan SMAN 7 Lhokseumawe menggoda luar dan dalam.

Tepatnya pukul 10.30 Wib Dewan guru dan Tendik rapat, dan sudah menjadi kegiatan rutinitas setiap hari pertama sekolah kami adakan rapat. Rapat kali ini, didampingi oleh Kasubag Tu Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lhokseumawe Bapak Jamaluddin,MM. dan Bapak Sabri, MSM. dari Pengawas. Amanat dari Kasubag Tu sebagai berikut:

  1. Selalu mengutamakan keselamatan warga sekolah dengan selalu menjalankan protokol kesehatan dan protokol pendidikan;

  2. Tingkatkan disiplin kehadiran guru, Tendik dan siswa;

  3. Program Bereh ditingkatkan;

  4. Layanilah anak didik dengan sepenuh hati;

  5. Jagalah kepercayaan masyarakat dengan menitip anaknya kepada sekolah.

Fenomena dan kita rasakan parah nya bahaya yang menggerogoti anak didik saat ini yaitu narkoba dan game online, demikian Sabri mengatakan. 

Mari sahabat guru dan Tendik menjaga kewajiban masing-masing. Mari kita bekerja tulus dan ikhlas, semoga dapat menjadi nilai ibadah. Ketika satu jam tidak hadir bersama anak didik, kiranya menjadi bagaimana kondisi anak didik tanpa kehadiran kita di kelas.

Mari kita rencanakan dengan baik aktifitas kita dengan mengedepankan jadwal pembelajaran. Artinya kegiatan yang lain jangan beradu dengan jam pembelajaran. Mari kita evaluasi diri dan muhasabah. Kita harus cerdas dalam mengatur waktu, jangan tergilas dengan waktu. Betapa banyak kita mengabaikan waktu, yang seharusnya waktu tersebut cukup asal kita mau mempergunakannya. 

Bekerja kita bukan untuk atasan, atasan itu hanya koordinasi tetapi bekerja kita menjadi kewajiban yang melekat dengan profesi yang kita tekuni. Ketika kita tidak bisa hadir berarti puluhan anak didik juga ikut tidak hadir, artinya mereka tidak mendapatkan pencerahan dari kita. Mereka tidak bersama kita dalam proses pembelajaran. Bekerja kita bukan karena atasan, tetapi Silalahi Ta'ala.

Mari kita melayani peserta didik dengan baik. 

by:mukhtarilyas

Tidak ada komentar